Hari ini merupakan hari pertama kami berkeliling kepulauan Raja Ampat. Aku lalu berkenalan dengan beberapa orang yang akan satu kapal dengan kami. Ternyata, ada satu rombongan enterpreneur muda yang ikut.
Kapal yang dikemudikan Bang Najib mulai menjauh dari dermaga. Lokasi pertama kami adalah Teluk Kabui. Teluk Kabui sudah cukup terkenal di kepulauan Raja Ampat. Dapat dilihat dari menjulangnya karst alias tebing terumbu karang. Tebing berwarna putih sangat kontras sekali dengan warna air yang berwarna biru hingga kehijau toscaan.
Aku sempat ditanya apa itu karst dan bagaimana keterbentukannya. Maklum, aku lulusan sarjana Teknik Geologi. Sejujurnya, aku agak-agak lupa tentang ilmu Geologi karena aktifitasku saat ini.
Teluk Kabui membius kami semua. Kami sangat menikmati perjalanan ini. Ya, ciri khas Teluk Kabui adalah perairannya yang sangat tenang. Tidak ada ombak sama sekali, persis seperti air yang biasa kita lihat di kolam renang. Tenang, seperti tenangnya kehidupan disini, dimana semua dibiarkan bebas dan lepas dialamnya.
Puas mengabadikan momen di Batu Pensil, perjalananku bersama tim berlanjut. Mulai dari mencoba trekking ke bukit Wauiyai untuk melihat Teluk Kabui dari puncak dan ke Pulau Urai untuk makan siang sambil menikmati pasir putih.
“Bang Ivan, kita ga akan nyemplung nih? Udah kenyang makan” salah satu peserta mengangkat suaranya.
“Iya, abis ini kita bakal menyelam sedikit melewati gua di Batu Lima.”.
Menyelam di Gua? Pikiranku mulai berpikir yang macam-macam. Dari kedalaman gua yang sangat dalam, tumbuhan eksotis yang merambat di dinding gua, hingga gurita besar yang bersembunyi di balik kegelapan gua.
Sesampainya disana, kami melihat ada beberapa batu yang cukup besar. Ada sekitar 5 buah batu yang saling berdempet. Kata Bang Ivan, kita akan melakukan free dive diantara 5 buah batu tersebut.
“Di antara 5 buah batu tersebut, ada celah untuk menyelam. Nah, kamu bakal lihat tumbuhan keren berwarna warni. Gak ada yang aneh-aneh kok” kata Bang Ivan.
Bang Ivan belum selesai berbicara, aku segera melompat kedalam air. Aku segera menyelam kedalam celah tersebut, dan melihat keindahan dibalik celah gua Batu Lima. Lalu, aku melihat sesuatu yang membuatku sangat takut. Seperti apa yang pernah kulihat saat aku menyelam di Wakatobi.
Banded Sea Snake, salah satu ular paling berbisa di bumi.