Cerita Menyeramkan Pada

“Kok bengong Mas? Ayo kedalam Mas..” ajak wanita itu lagi.

.

“Nggak Mbak, disini saja. Saya masih ingin lihat-lihat. Makasih mbak” jawabku pelan.

.

Wanita itu tidak membalas jawabanku. Dia langsung melengos masuk kedalam rumah dan kembali lagi bersama teman-teman seperjuangannya. Aku melihat betul mereka sedang asyik bermesraan dengan beberapa orang pria disana. Tak hanya ditemani wanita saja, beberapa botol bir juga tergeletak diatas meja. Mungkin menurut mereka, itu yang merepresentasikan kenikmatan hidup. Minuman keras dan wanita.

 

Aku kembali berjalan melintasi rumah-rumah bordil itu. Semakin dalam kuberjalan, suara desahan dan erangan semakin menggema. Akhirnya karena rasa penasaran, aku bertanya kepada si kupluk tua tentang tarif yang mereka pasang.

.

“150 ribu saja Mas. Nginap 50 ribu. Jadi 200 ribu sudah puas.” jawab si kupluk tua.

 

Ya Allah, sesulit itukah hidup? Mendapatkan kepuasaan sesaat hanya dibayar 150 ribu, belum lagi dipotong oleh germo dan lain-lain. Apakah tak ada pekerjaan lain yang bisa dilakukan?

 

Pada akhirnya, aku memang tak melakukan apapun selama berada didalam Gang Sadar. Kasarnya, hanya windows shopping saja. Tapi aku belajar untuk bersyukur dengan apa yang kita kerjakan sekarang. Tak perlu mengeluh dengan pekerjaanmu, jabatanmu, ataupun statusmu. Jalani saja yang penting halal, Insya Allah akan diberikan jalan yang terbaik. Tak perlu mencari jalan pintas untuk ina itu, apalagi dengan cara kotor. Rezeki semua sudah ada yang mengatur. Aku yakin, para wanita yang hidup di rumah bordil itu juga tak ingin seperti ini Tapi apa daya, mungkin disudut pandangnya, ini adalah akhir dari apa yg sudah mereka perjuangkan. Kita tidak pernah tau bagaimana perjuangan mereka selama ini sebelum akhirnya menyerah pada keadaan.

 

Yang perlu digaris bawahi lagi, aku masih bingung kenapa ada paguyuban yang menaungi aktivitas semacam ini,Hal ini menjadi semakin luar biasa ketika para PSK disini melakukan pemeriksaan rutin setiap bulannya di puskesmas. Seakan semua warga sekitar sudah mewajari hal itu.

 

Segelap itukah wisata malam di negeri kita?